MULAI

 

Setelah lama istirahat dari dunia kepenulisan, akhirnya kali ini bertekad untuk kembali belajar tentang tulis-menulis. 

Sekilas cerita, di kelas 8 SMP lalu saya pernah mencoba event menulis buku antologi cerpen dan berkesempatan menerbitkan buku ber-ISBN pertama. Tidak hanya itu, saya tertarik terus mencoba beberapa kali kegiatan menulis yang ada dari satu komunitas yang sama sehingga pada akhirnya berhasil saya realisasikan tiga karya berbentuk buku di usia sekitar 14 tahun waktu itu. 

Selain berhasil menerbitkan buku, saya juga sempat aktif beberapa kegiatan seminar kepenulisan, aktif kegiatan jurnalistik sekolah di bidang jurnalis, dan beberapa lomba menulis. Namun, sayangnya semua lomba nasional yang saya coba waktu itu bukan rezeki saya untuk masuk ke babak final. Adapun satu lomba hampir masuk ke babak final, yang di mana waktu itu saya ada di posisi selisih 1 peringkat calon lanjut ke babak final, sayangnya peringkat itu lupa discreenshot jadinya tidak bisa diabadikan di sini. Greget, sih. Tapi justru itu yang membuat saya semakin semangat dan dapat melihat perkembangan diri saya walau melalui proses gagal yang berulang.

Mungkin sekarang belum bisa saya tunjukkan karya antologi yang saya buat. Saya pikir, selama belum ada karya saya yang lebih baik sebagai pembanding, cukup saya simpan dulu, hehe. Jujur, waktu itu penataan bahasa di cerita yang saya buat masih sangat lugu dan tidak begitu dramatis. Bahkan mungkin yang lain berani membawakan genre romantis percintaan, sedangkan saya sendiri belum berani. Jadi, cerita yang saya buat masih sekitar tema kehidupan seorang remaja/anak sekolah.

Di luar pemikiran untuk selalu mencoba perlombaan menulis & menerbitkan buku, ternyata keadaan saat itu seketika merubah semua planning yang sudah saya buat. Saat itu saya harus dua kali pindah rumah dan menunggu rumah selesai dibangun. Hal sepele itu dan alasan pindah alamat menjadikan pertimbangan malas mengubah-ubah alamat untuk kepentingan mengirim sample buku dan berpikir serba tanggung.

Selain alasan pindah alamat, salah satu alasan lainnya adalah tepat memasuki kenaikan kelas 9 yang menuntut motivasi benar-benar fokus menghadapi persiapan ujian kelulusan. Dari situlah semuanya beristirahat sejenak. 

Sejak hobi menulis saya berhenti mungkin sekitar satu setengah tahun, hari-hari yang saya jalani terasa blank. Karena mungkin dasar karakter yang saya punya adalah introvert dan hanya dipakai untuk menjadi “penonton” proses-progres orang dari media sosial justru membuat diri ini semakin berlarut nyaman untuk tidak berkembang dan semakin tertutup, sempat juga hilang kreatifitas dan hilang beberapa ilmu yang sebelumnya sudah saya kuasai.

Sekarang, terhitung sejak 24 Juni 2023 tekad ini telah mantap untuk memulai kembali hobi lama, yaitu menulis.

Kapan pun waktu publikasi yang tertera, walau mengulang dari 0, tulisan dan tempat publikasi ini menjadi saksi saya, Mayumi akan kembali berproses di bidang kepenulisan, kedepannya.


Comments

Popular Posts